Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
Dalam menyusun makalah ini, tentu masih terdapat kekurangan
maupun kekeliruan, baik bahasa maupun kalimatnya. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritikan demi sempurnanya penyusunan
makalah kami ini.
Selanjutnya tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, yang tidak mungkin kami
sebutkan sebutkan satu persatu sampai makalah ini dapat diselesaikan.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kutasari,
23 Januari 2015
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I :
a.
Pendahuluan
b.
Latar belakang
c.
Rumusan masalah
BAB II :
a.
Pembahasan
b.
Kondisi Kemiskinan di Indonesia
c.
Penanggulangan Masalah Kemiskinan di Indonesia
BAB III :
a.
Penutup
b.
Kesimpulan
Saran dan Kesimpulan
Daftar Pustaka / Sumber
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemiskinan merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita
karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan,
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia
dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan
keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.Melihat kondisi negara
Indonesia yang masih memiliki angka kemiskinan tinggi, penulis tertarik untuk
mengangkat masalah kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kondisi kemiskinan di
Indonesia?
2. Faktor apa yang menyebabkan
kemiskinan di Indonesia?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah
kemiskinan di Indonesia?
BAB
II
ISI / PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya
mencakup:
Ø Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Ø Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah
diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
Ø Gambaran tentang kurangnya penghasilan
dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik
dan ekonomi
di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek
penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi
tempatnya bekerja melarang.
Kemiskinan adalah suatu kondisi
dimana semuanya serba kekurangan, misalnya saja miskin jasmani, berarti
kekurangan makanan, minuman dan tempat berlindung. Hal-hal ini berkaitan erat
dengan kualitas hidup seseorang.
Tahun 2009, pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional sekitar 12 sampai 13,5% dan pemerintah masih terus berjuang untuk menanggulangi kemiskinan tersebut.
Tahun 2009, pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional sekitar 12 sampai 13,5% dan pemerintah masih terus berjuang untuk menanggulangi kemiskinan tersebut.
Macam-macam kemiskinan:
![*](file:///C:\Users\c\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Kemiskinan yang disebabkan karena
tingkat pendapatan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup
![*](file:///C:\Users\c\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Kemiskinan yang lebih banyak
ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya
![*](file:///C:\Users\c\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Kemiskinan yang disebabkan karena
ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara atau struktur pendistribusian
fasilitas yang membuat suatu daerah penduduknya menjadi miskin.
![*](file:///C:\Users\c\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Kemiskinan yang dikaitkan dengan
nilai-nilai sosial budaya masyarakat, atau lebih singkatnya kondisi sosial
budaya yang memaksa masyarakat di daerah itu menjadi miskin.
B. KONDISI
KEMISKINAN DI INDONESIA
TN-Center, Kemiskinan adalah
permasalahan yang bersifat multidimensi. Kemiskinan tidak bisa lagi hanya
dipahami sebagai sekedar kondisi ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi
kebutuhan material dasar, melainkan di dalamnya mencakup dimensi
rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan, tidak adanya jaminan masa depan,
kerentanan (vulnerability), ketidakberdayaan, ketidakmampuan menyalurkan
aspirasi, dan ketersisihan dalam peranan sosial. Maka adalah suatu
kesalahan jika saat ini orang-orang yang disebut sebagai orang miskin derajat
kemanusiaannya hanya dipersamakan dengan beberapa kilo kalori.
Di Indonesia, pernah digunakan dua ukuran, yaitu
ukuran menurut BPS yang menggunakan pendekatan basic needs dengan indikator
Head Count Index (HDI) dan bersifat makro serta ukuran menurut BKKBN yang
lebih bersifat mikro. Pengukuran kemiskinan juga dapat dipandang dari sudut non
moneter. Dari sudut ini, kemiskinan dilukur dari akses penduduk akan
kesehatan, pendidikan, kemampuan mengemukakan aspirasi dan lain-lain adalah ukuran
kemiskinan dari sudut pandang non moneter.
Kondisi kemiskinan di Indonesia dilihat dari
sisi pendidikan; ketenagakerjaan; fertilitas, mortalitas dan harapan hidup;
kesehatan dan fasilitas perumahan. Permasalahan kemiskinan dilihat dari tiga
aspek yaitu kegagalan pemenuhan hak dasar, beban kependudukan serta
ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender.
Kebijakan pengentasan kemiskinan yang
diambil pada tiap era pemerintahan berbeda-beda, demikian pula implikasi
yang diperoleh. Pemerintahan era orde baru mampu menekan laju pertambahan
jumlah orang miskin hingga yang terendah sebesar 25,9 juta penduduk atau 13,7
persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 1993. Dan sempat mengalami
kenaikan hingga akhir pemerintahannya, mencapai angka tertinggi 49, 5 juta
orang (1998) dan menjadi yang tertinggi sampai saat ini., Selanjutnya pada era
pemerintahan pasca orde baru, jumlah orang miskin terus mengalami penurunan.
C.
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. Pemerintah harus menyediakan lebih
banyak lagi lapangan pekerjaan, agar dapat membantu masyarakat dalam memecahkan
masalah kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarganya.
2. Jangan menjadi pemalas! Selain
pemerintah, masyarakat juga harus ikut andil dalam mensejahterakan kehidupan.
Apabila masih belum ada lowongan pekerjaan, masyarakat bisa menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri, lebih bagus jika lapangan pekerjaan buatan sendiri
itu bisa menampung orang lain untuk menjadi karyawan kita.
3. Bantuan pendidikan dan kursus gratis
dari pemerintah kepada masyarakat kurang mampu agar dapat melanjutkan
sekolahnya tanpa bingung soal biaya. Kursus menjahit, memasak untuk ibu-ibu
atau bapak-bapak, serta menyediakan fasilitasnya, seperti mesin jahit dan
peralatan memasak agar setelah selesai kursus, para bapak dan ibu tersebut bisa
langsung mempraktikkan keahliannya di lingkungan dimana mereka tinggal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab II, kami dapat
menyimpulkan bahwa, Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal
ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan
dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak,
dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat
penanganan khusus dan terpadu daripemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
B. Saran
Pemerintah sebaiknya menjalankan
program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat segera mengatasi
masalah kemiskinan di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari
kita dukung semua program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masadepan
bangsa dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan. Marilah kita tingkatkan
kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih
mengalami kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment